Jazz di Bandung

Klab Jazz persembahkan Jazz Nagari di Bandung

jazz-nagari

Klab Jazz menyelenggarakan kegiatan Jazz Nagari yang akan diselenggarakan pada hari Kamis, 24 Januari 2013 pukul 18.00 ~22.00 wib bertempat di Siete Cafe-Resto Jl. Sumur Bandung no. 20, Bandung.

Acara yang tidak dipungut biaya ini akan menampilkan satu kelompok jazz, satu kelompok musik instrumen tradisonal, dan tiga kelompok etnik modern bernuansakan musik jazz dengan susunan lengkap sebagai berikut:

PERKUMBA (Perkusi Mutiara Bunda) [Etnik]

:: NAWAWI ANSAMBLE [Etnik/Modern] – Azmi Muttaqin (piano, arumba), Jalu Rohanda (bass listrik), Irvan Rizki Ramdhani (upright bass),  Muhamad Purname Siddiq (bass drum), Axel Kaulika (snare drum), Temmy Tejamukti (quintom marching band), Alvin Pratama (vocal), Ratih Dewi Anggraeni (vocal), Nandita (angklung), Hendra Irawan, Gelar Restusubada (RAF latin percussion), M.Miftah (Adew) (trombone)

:: PANCASURA [Etnik/Jazz] – Ade Irvan Riswandi guitar, piano – Ardi Prawira (guitar).  Ghea Gufroni (bass), Dede Iwan (“metal toys”) Taofik Muhammad (flute) Wendi Kardiana (kendang 1), Maulana Denmas (kendang 2), Yogi Permana Sidik (biola)

:: TIME PROGETHNIC [Etnik/Jazz] – Arya Nugraha bass, Mega Vitra (vocal),  Taufan Anugrah (keyboard),  Utuy (drum),  Surya (saron),  Taufik (saron 2) dan Affandi (kendang)

:: EQUINOX [Jazz] – Alman Naufal (drum)  Ilham Septia (bass) dan Yohan Gunawan (piano)

***

Klab Jazz adalah komunitas Jazz di kota kembang Bandung yang sangat aktif dengan beragam kegiatan mingguan dan bulanan. Banyak kelompok yang lahir dan kemudian berkembang hingga berbicara dalam ajang jazz nasional dari kegiatan ini.

Pemusik “sekolahan” di Bandung yang kemudian mendalami seni musik jazz, baik dari UPI maupun STSI, atau sekolah musik negri lainnya, tak terelakkan akan membawa terus ilmu seni musik tradisi lokal (karawitan Sunda) yang merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari, dan akan terus “mempengaruhi”, langsung atau tidak langsung, gaya mereka dalam bermain musiknya.

Seni musik jazz yang “informal” dan terkesan “bebas” dan penuh “advontur” seringkali banyak menarik minat para pemusik di atas untuk dicoba untuk dimainkan, lengkap dengan instrumentasi “tak lazim” dalam musik jazz; kendang, saron, gamelan, kecrek, angklung, karinding, dll.

Musik tradisional modern kita, sudah sejak lama berhasil menjadi musik komoditi (baik seremonial maupun hiburan) di negara-negara pangsa turisme Indonesia. Beberapa di antara dari mereka sudah cukup dikenal di luar sana, mempersembahkan paduan seni musik tradional dan modern.

Sudah hampir 9 (sembilan) tahun Klab Jazz berjalan, dan hingga saat ini belum pernah menyelenggarakan secara khusus pertunjukan musik yang lintas genre dengan seni musik tradisonal/daerah. Ini, di samping kemampuan yang tidak dimiliki, talent musk jazz-etnik pun belum banyak ditemukan, terlebih lagi Klab Jazz pun masih berkonsentrasi memasyarakatkan musik jazznya.

Dengan berjalannya waktu, khususnya beberapa bulan terakhir, minat/kecenderungan untuk bermain musik; kelompok jazz yang bernuansakan etnik, atau kelompok etnik yang mulai meramu musiknya dengan unsur-unsur yang biasa ada dalam musik jazz, mulai tumbuh dan mulai sering terdengar.

Sehingga tibalah saatnya Klab Jazz menyelenggarakan JAZZ NAGARI “Jazz-Jazz Etnik-Etnik”.

 

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker