News

SHIRLEY SCOTT MENINGGAL DUNIA

Setelah lama menderita penyakit jantung, pemain organ Shirley Scott akhirnya menghembuskan nafasnya Minggu 10 Maret lalu di Presbyterian Medical Center, kota kelahirannya Philadelphia diusia 67 tahun.

Lahir 13 Maret 1934, Shirley Scott justru mulai bermain musik dengan menggunakan trumpet saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Tapi saat mendengar suara Hammond B-3 yang dimainkan Jimmy Smith tahun 1950an membuatnya tiba-tiba memutar haluan dengan menjatuhkan pilihan pada keyboard.

Akhir 50an ia mulai memperoleh pengakuan yang cukup luas dengan merekam album demi album untuk label Prestige, yang mana banyak mendapatkan dukungan dari tenor saksofonis Eddie ‘Lockjaw’ Davis. ‘In the Kitchen’ merupakan salah satu hitnya kala itu.

Namanya makin berkibar ditahun 60an. Suara organnya yang agresif, dengan ritme yang dipadu harmoni bebop yang rumit ditambah melodi blues dan pengaruh gospel yang terkadang diselinginya dengan menginjak pedal bass pada saat yang tepat. Apalagi ia kemudian menikah dengan saksofonis Stanley Turrentine. Pertautan dua insan ini membawa mereka menelorkan sejumlah rekaman soul-jazz dan menjadi pasangan duet yang diperhitungkan hingga akhir 70an. Sayang, perkawinannya kandas dan hanya bertahan selama delapan tahun. Sejak saat itulah popularitasnya perlahan-lahan menurun seiring berkurangnya hasrat pada permainan organ. Apalagi perusahaan rekaman mulai melirik fusion dan pop-jazz. Meski ia sempat merekam beberapa album untuk Chess/Cadet and Strata East.

Akhir 80an suara organ kembali populer. Ia lalu merekam Oasis lewat label Muse Records. Meski dikenal karena permainan organnya, Shirley Scott sebenarnya juga pianis luar biasa. Hal itu dibuktikan lewat rekaman (terakhirnya) Walkin’ Thing yang digarap bersama Tim Warfield(Tenor Sax), Terell Stafford(Trumpet), Aaron Walker(Drum) dan A’nt Idy Harper(Bass).

Scott dikenang oleh para pecintanya karena melodi dan kemampuannya memainkan berbagai gaya. Beberapa karya terbaiknya antara lain, Soul Shoutin’, The Great Live Sessions, Queen of the Organ [live], Oasis, One for Me dan Workin’.

Namanya sempat menjadi buah bibir dan menjadi headline banyak media karena mengajukan American Home Products ke pengadilan dalam perkara kasus pembuatan obat diet fen-phen. Ia mengklaim bahwa obat tersebut menyebabkan dirinya terkena hipertensi. Perjuangannya dipengadilan ini tidak sia-sia, hakim memutuskan Shirley Scott berhak atas 8 juta dollar AS, dan obat tersebut telah ditarik dan dilarang diperjualbelikan.

Scott yang meninggalkan dua anak laki-laki dan tiga perempuan ini memiliki 9 cucu dan 2 buyut.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker