Java Jazz FestivalNews

Having Fun with Imel

imeljjf20091Pada 6 Maret 2009, pentas Java Jazz tahun kelima dimulai. Festival internasional ini menjanjikan “19 stages, 70 performances daily, 3 days of great music”. Penonton akan dihidangkan experince the colors of the jazz rainbow. Sejatinya, Java Jazz tidak hanya menyajikan menu musik jazz. Mereka juga menawarkan jenis musik lain dengan segmen yang lebih populis. Sehingga dari sisi itu dapat dijelaskan kenapa tagline “A festival for all” dipasang. Bahkan lebih jauh, chairman Java Jazz, Peter F.Gontha menyebutkan di foreword official magazinenya, bahwa Jakarta International Java Jazz 2009 is not simply a festival, it’s a lifestyle.

Adalah Imelda Rosalin beserta kelompoknya yang terpilih menjadi band pembuka pesta tiga harian. Penampil pertama dari 210 performers ini main di Terrace Stage & VIP Parking Area. Awalnya konsep Imel, begitu pianis-penyanyi ini kerap disapa, akan menampilkan konsep trio dengan featuring Arina Mocca. Konsep itu yang terdaftar di lembaran daily schedule. Namun jika Anda menyempatkan datang pukul 14.00, akan melihat banyak personel di atas panggung. Ternyata Imel menyajikan musiknya dalam formasi Imel Rosalin Quintet yang ajaib, karena jumlah kuintetnya ada enam orang. “Begitu senangnya jadi salah ngitung. Enam jadi lima.” canda Imel. Penampilan siang itu juga dimeriahkan dengan hadirnya dua orang bintang tamu, Arina Mocca dan Dewi Lestari.

Pertunjukan Imelda Rosalin dibuka dengan “Night and Day”. Imel selain bermain keyboards, juga bernyanyi dikawal Rudi Aru (bass), Ari Aru (drums), Edward Prasetya (gitar), Boyke Pryo Utomo (saksofon) dan Brury Effendi (trumpet). Imel kemudian melanjutkan dengan sebuah balada blues. “Let’s hear some blues. It’s funny-funny love song.” kata Imel sebelum memainkan “Find and Mellow” yang dipopulerkan oleh Billie Holiday.

“Sekarang saya mempunyai seorang bintang tamu. She is super cute. Dia adalah vokalis dari sebuah band yang sangat cute, yaitu band Mocca.” begitu Imel memperkenalkan Arina. “Dia tidak hanya akan menyanyi. Tapi dia juga akan tap dance. That’s cute! Dan lagu yang akan dia bawakan berjudul “Cute”!” Maka tampilkan adik bungsu Imel itu menyanyikan lagu dari tahun 1958 itu.

Sebuah kejutan hadir saat Dewi Lestari ikut naik ke atas teras. Dewi menyanyikan lagu hitsnya “Malaikat Juga Tahu” yang, menggunakan istilah Imel, “dihancurin aransemennya” ke dalam versi jazz. Balada manis itu menampilkan harmoni paduan vokal Imel dan Dewi dengan diringi denting keyboard, sapuan cymbal dan sesekali imbuhan tiupan trumpet.

“Sekarang satu lagu bossanova. Ini dari seorang komposer yang klasik, Antonio Carlos Jobim. “Blue Moon”!” Imel memperkenalkan lagu yang akan mereka mainkan. Maka mengalunlah “Dindi” sebagai lagu berikut. Kok “Dindi”? Tak apa. Lantunan “Dindi” yang dimedley dengan “Night and Day” di penutup lagu-pun jadi. “Nice!” kata Imel.

Yang penting semangat having fun on jazz dapat mereka tularkan kepada antrian panjang penonton yang menunggu pintu masuk festival di buka. Padahal, seperti Imel sebutkan, “Ini dikenal sebagai panggung free jazz. Artinya, we play for free. free jazz! Tapi itu berarti membuktikan betapa besarnya komitmen (pada) musik jazz anak-anak Bandung. Hidup jazz! Hidup Klab Jazz! Hidup Jazz!”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker