News

Dwiki & Fariz RM – Jazz debur ombak di Pantai Parai Bangka

Musik Jazz punya sejarah yang panjang. Meski ‘jazz’ diimpor dari benua Amerika, kini ia bermetamorfosa. Jazz menemukan persinggahan barunya, menyapa mereka yang tinggal di gunung hingga di tepi pantai.

Pantai Parai yang terletak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi saksi digelarnya Jazz On The Beach pada 12 Juni 2010 lalu. Sejumlah musisi Jazz seperti Dwiki Dharmawan (keyboard), Gerry Herb (drums), Adi Darmawan (bass), Zainal ‘Ipin’ Arifin (perkusi), Agam Hamzah (gitar), Didit (violin) plus penyanyi kenamaan Fariz RM turut ambil bagian. Plus tiga penyanyi Iwan Abdie, Hani Firiawan dan Ita Purnamasari turut pula memeriahkan.

Dwiki Dharmawan menjelaskan Jazz on the Beach
Dwiki Dharmawan menjelaskan Jazz on the Beach

Keindahan tepi pantai dengan debur ombaknya menjadi latar musik Jazz yang awal pertunjukannya sempat dikejutkan oleh hujan, namun tak menyurutkan para pendukung acara maupun penonton untuk menikmati musik yang sangat dinamis ini.

Zainal Arifin dan Rampak Gendang dari Bangka
Zainal Arifin dan Rampak Gendang dari Bangka

Dwiki Dharmawan membuka pertunjukan dengan Spirit of Peace, nomor yang diambil dari albumnya World Peace Orchestra, dengan mempersilakan kelompok perkusi asal pulau Bangka yang terdiri dari anak-anak muda menyapa penonton yang sebagian besar berasal dari Jakarta dengan tetabuhan perkusi bersama Jembe yang dimaikan ‘Ipin’.

Dalam konferensi pers yang digelar beberapa jam sebelumnya Dwiki Dharmawan menjelaskan bahwa kolaborasi ini dilakukan dengan Rampak Gendang dari Pulau Bangka karena yang paling mudah dilakukan ketimbang misalnya menggabungkannya dengan musik Zapin Melayu. “Kita tidak bisa sembarangan berkolaborasi. Saya tak ingin musik tradisi hanya menjadi tempelan dengan sekedar ada, lagipula ada perpedaan scale music”, ujar keyboardis yang baru saja tampil di Rusia ini.

Preskon Jazz on the Beach, Parai Beach Resort Bangka
Preskon Jazz on the Beach, Parai Beach Resort Bangka

Meski demikian sebuah lagu melayu Seroja dilantunkan oleh Iwan Abdie – vokalis Bali Lounge – dihadapan penonton yang tetap setia di kursi mereka sementara gerimis tak kunjung berhenti. Iwan sempat menyanyikan lagu milik Grover Washington Jr, Just the Two of Us.

Iwan Abdie
Iwan Abdie

Sementara Hani Firiawan membawakan tiga nomor yaitu Sweetest Taboo, True Colours dan sebuah nomor duetnya bersama Iwan yaitu That’s What Friends Are For.

Hani Firiawan didampingi Dwiki Dharmawan, Adi Darmawan, Didit dan Gerry Herb
Hani Firiawan didampingi Dwiki Dharmawan, Adi Darmawan, Didit dan Gerry Herb

Pertunjukan Jazz on The Beach juga dimeriahkan oleh Ita Purnamasari yang membawakan lagu Nada Kasih berduet dengan Fariz RM. Penyanyi yang dikenal luas lewat ‘Penari Ular’-nya ini menyanyikan lagu milik Air Supply – Making Love Out of Nothing At All sambil memainkan keyboard. “Yang ini bukan lagu jazz ya, tapi gak apa-apa kan?”, ujar penyanyi bertahi lalat ini.

Ita Purnamasari & Fariz RM
Ita Purnamasari & Fariz RM

Meskipun pertunjukan malam itu sejatinya adalah milik Dwiki Dharmawan dengan semi-WPO lineup, tapi terselip pula kejutan dengan penampilan Trio “Ligro” minus Gusti Hendi tentu saja. Gerry Herb yang juga punya jam terbang lumayan lama di dunia musik pop/rock mengawal Adi Darmawan yang bersenandung bak BollyJazz alias Bollywood dan Jazz. Seorang kawan berkelakar, “wah bhiksu kita lagi beraksi”.

Adi Darmawan
Adi Darmawan

Tentu saja pertunjukan yang paling ditunggu-tunggu adalah lantunan vokal Fariz RM dengan ‘Barcelona’-nya. Fathul Bahri dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Bupati Bangka Yusroni Yazid dan putri Pariwisata Indonesia 2009 Andara Riyani Ayundini bertepuk tangan.

Fariz RM saat membawakan Barcelona
Fariz RM saat membawakan Barcelona

Sebagai penutup kembali Dwiki dan kawan-kawan berkolaborasi dengan Rampak Gendang membawakan nomor Rintak Rebana. Nomor perkusif yang menjadi klimaks pertunjukan malam itu.

***

Dalam perjalanan dari Cengkareng Jakarta, penulis duduk bersebelahan tamu yang memang khusus datang berlibur ke Parai Beach Resort – tempat acara diselenggarakan – bersama keluarga. Rupanya meski acara ini masih digarap dalam waktu lumayan singkat, gaungnya tersebar cukup luas. Tak heran, sebab ada nama Johny Sugiarto – Praktisi Pariwisata yang memiliki visi. Ia rupanya sudah mengantisipasi dan memberikan sinyal bahwa Jazz on the Beach akan dikembangkan lebih besar berskala festival tahun depan.

Tak hanya acara, penerbangan langsung dari Singapura – sebagai syarat membuka diri pada pelancong internasional juga dijadwalkan akan segera dibuka tahun ini. Hadirnya pengunjung dari berbagai tempat akan memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat di Pulau Bangka, khususnya pelaku industri pariwisata.

Dukungan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata mulai dan Dinas Pariwisata Bangka Belitung diharapkan menjadi semangat untuk penyelenggaraan acara berskala lebih besar ditahun mendatang.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker