Profile

Ahmed Abdul-Malik sang legenda oud dan bass

Ahmed Abdul-Malik

Abdul-Malik lahir 30 Januari 1927 di Brooklyn, NY, dari pasangan yang berasal dari Sudan, meskipun ada riwayat lain yang menyatakan ia lahir dengan nama Jonathan Tim, Jr dari keluarga imigran keturunan Karibia (Lihat Wikipedia).

Semenjak usia dini mulai mempelajari musik-musik Afrika, Timur Tengah dan Jazz dengan bass, biola, pano dan tuba. Oud atau gambus diangkat sebagai salah satu alat musik utamanya setelah dengan serius dia mendalami musik Timur Tengah.

Sebagai pemain bass yang berakar di hard bop, Abdul-Malik memiliki portfolio yang patut dikagumi. Dengan alat musik tersebut Abdul-Malik memiliki identitasnya tersendiri dan dari tahun 1948 dia bermain untuk Fess Williams, Art Blakey, dilanjuti dengan Don Byas, Thelonius Monk, Randy Weston, Thelonious Monk, Sam Taylor, Coleman Hawkins, Earl Hines sampai Herbie Mann.

Dengan oud Abdul-Malik memiliki ciri khas menonjol dan harus diakui sebagai tokoh yang untuk pertama kalinya melakukan hal ini di dunia musik modern Amerika dan membuka pintu bagi musisi seperti Rabih Abou-Khalil, Maleem Mahmoud Ghania, Dhafer Youssef, Naizar Francis, dan lain-lain untuk berkarya.

Abdul-Malik paling aktif sebagai musisi jazz dari pertengahan 1950-an hingga pertengahan 1960-an.

Dia merekam setengah lusin album sebagai pemimpin, yang telah digambarkan berisi fusi jazz “menyegarkan” dengan musik Arab dan Afrika. Selama masa ini ia juga digambarkan sebagai “seorang bassis keras yang berbeda”. 

Sebagai pemain oud ia melakukan tur Amerika Selatan untuk Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan tampil di sebuah festival jazz Afrika di Maroko.

Pemain double-bass dan oud jazz ini wafat pada 2 Oktober 1993) dalam usia 66 tahun.

Simak review albumnya Ahmed Abdul-Malik – Jazz Sahara

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker