Review

AHMAD MANSOUR – OXIANA

AHMAD MANSOUR - OXIANA
AHMAD MANSOUR - OXIANA

AHMAD MANSOUR – OXIANA
(Timeless CD SJP 344)

Komposisi:
1. Litost 6:49
2. May Summer Spring 9:23
3. Preview 2:11
4. Some Other Time 6:23
5. Urgency 6:12
6. Dommage 6:14
7. Gathering 1:29
8. Rrose Selavy 4:33
9. Small Country 4:30

Musisi :
Donny McCaslin : tenor saxophone
Terje Gewelt : bass
Ian Froman : drums
Ahmad Mansour : gitar, gitar synthesizer

Meskipun nama gitaris jazz ini memang masih kurang dikenal di Indonesia namun ada beberapa hal yang pantas dikemukakan mengenai karyanya dalam album ini. Album Oxiana merupakan album ketiga yang dikerjakan pada tahun 1989 di bawah label rekaman Timeless. Dengan dibantu oleh beberapa rekannya yang pernah bersama ketika masih belajar di Berklee College Of Music, Mansour mencoba untuk menggarap sebuah tema dan materi komposisi yang hampir seragam dalam satu album ini. Daya imaginasi, lirikal, kelembutan bahkan cenderung romantis inilah yang kiranya menonjol.

Isi album ini sangat kental dipengaruhi oleh atmosfer dan arah gaya penampilan yang banyak ditawarkan oleh label terkenal dari Jerman, ECM. Hal ini seperti diakuinya sendiri dalam sebuah wawancara, “ECM benar-benar membukakan sebuah dunia yang sama sekali baru bagi saya,….”. Tentu saja ada beberapa gaya musisi jazz yang pernah bergabung di ECM seakan-akan ikut tercium dalam alur kalimat improvisasi dan pola rhythm yang dimainkan Mansour dan kawan-kawannya ini. Ditambah di dalam beberapa komposisi dalam album ini, Mansour bermain gitar synthesizer. Peran alat tersebut tidaklah menonjol. Cenderung menjadi ornamen latar belakang dan hasilnya cukup harmonis.

Namun kalau kita sadar kalau kita sekarang sudah berada di tahun 2000, rupanya komposisi-komposisi yang dibawakan mereka tentunya sudah tidak menggambarkan sebuah pergulatan ide cermelang yang diungkapkan dalam bentuk musik jazz kekinian. Meskipun hal ini merupakan ekspresi pribadi dari Mansour dalam menggarap album ini. Repotnya jika hal ini terus dipertahankan sampai waktu yang akan mendatang karena hanya akan mengingatkan kita terhadap salah satu style estetik yang menonjol yang diusung oleh label ECM di dekade 1970 – 1980an saja. Barangkali kalau kita dapat mendengarkannya bersama-sama akan berpendapat bahwa menikmati musik jazz tidak perlu yang rumit bahkan kalau perlu mendengarkan komposisi-komposisi jazz yang manis dan yang didapatkan hanya sebatas itu. Seperti yang dilakukan gitaris jazz asal negerinya Khatami ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker