Review

Indra Lesmana – Ayahku, Sahabatku

Indra Lesmana - Ayahku Sahabatku
Indra Lesmana - Ayahku Sahabatku

Judul Album: Ayahku, Sahabatku
Artis: Indra Lesmana dan Jack Lesmana
Label: Atlantic Record
Tahun Rilis: 1978

TRACKLIST
1.Anak Melamun
2.Tenderly
3.Ayahku Sahabatku
4.Copacobana
5.How Deep Is Your Love
6.Kelana
7.Mimpi
8.Surya
9.Take The A Train
10.Telaga Biru

Inilah album perdana bocah ajaib jazz Indra Lesmana putera dedengkot jazz  Jack Lesmana. Saat itu usia Indra Lesmana baru 12 tahun. Dia masih gemar bermain sepak bola. Bisa dibayangkan, ketika Indra masih sering bermain bola bersama teman teman sebaya, di kesempatan lain dia melakukan jamming dengan ayahnya Jack Lesmana serta sahabat sahabat sang ayah. Mulai dari Bubi Chen, almarhum Maryono, almarhum Perry Pattiselanno, Oele Pattiselanno, Karim Suweilleh dan banyak lagi.

Selain jari jemarinya yang mungil lincah menari nari diatas pelbagai tuts keyboards, mulai dari piano akustik, piano elektrik Fender Rhodes  hingga ke mini moog synthesizers dan mellotron.

Indra pun tak hanya memainkan musik standar jazz. Tapi ia juga telah memberanikan diri menulis komposisi  orisinal seperti  “Anak Melamun” atau “Ayahku Sahabatku”. Dengan aura kekanakannya, Indra telah membingkai inspirasi dalam bentuk komposisi musik. Luar biasa memang.

Simaklah bagaimana gerayangan tangan Indra memainkan komposisi karya bertajuk “Tenderly” karya pasangan komposer  Jack Lawrence dan Water Gross. Komposisi jazz ini pernah  dibawakan pianis Oscar Peterson bersama trionya : Barney Kassel (gitar) dan Ray Brown (bass). Dengan didukung gitar Jack Lesmana, betotan bass Perry Pattiselanno dan sentuhan drum Karim Suweilleh, Indra Lesmana memainkan komposisi ini secara menakjubkan.

Juga ketika Indra Lesmana menjajal komposisi karya Billy Strayhorn yang dipopulerkan Duke Ellington “Take The A Train”, mulai terasa bahwa bocah ini telah dijejalkan pengetahuan tentang bebop dan swing dari ayahnya.

Indra pun mencoba menafsirkan beberapa lagu lagu pop yang tengah hits di sekitar tahun 1977 seperti “How Deep Is Your Love”-nya Bee Gees maupun “Copacobana”-nya Barry Manilow dengan atmosfer Brazillian Jazz. Termasuk lagu “Kelana” karya Hotma Soehartono dari ajang Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors 1978.

Dialog yang terjadi antara  denting piano dan petikan  gitar kerap terciprat di sana sini dalam 10 komposisi yang disajikan dalam album ini.

Terkadang pengaruh jazz rock pun terkuak pada beberapa komposisi misalnya “Mimpi” terutama ketika Indra melakukan solo synthesizers. Terbayang betapa repotnya seorang bocah kelas 6 SD menyetel tombol tombol oscillator yang terdapat pada panel mini Moog Synthesizers yang  cenderung rumit itu. Apabila  ingin melacak kemampuan musikal Indra Lesmana dalam usia pertumbuhan, album ini wajib anda simak.

4 Comments

  1. indra lesmana emang anak ajaib (kecuali periode dimana dia nyoba nyanyiin lagunya sendiri atau duet dengan beberapa penyanyi pop lainnya). jadi inget dulu pernah punya albumnya yang jadi salah satu album favorit: children of fantasy (mudah2an bener yang ini). tentu saja dengan lagu andalannya: sleeping beauty.

  2. Kalau aja album2 Indra bisa dirilis ulang dalam format CD atau apalah…
    pasti banyak penggemar Indra yang ingin mengkoleksinya.
    Aset Indonesia dia disamping batik dan sumber kekayaan Alam lainnya.
    salute you

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker