Review

Lee Ritenour – Rhythm Sessions

Album: Rhythm Sessions
Label: Concord Records, 2012

01. The Village
02. River Man
03. Fat Albert Rotunda
04. 800 Streets By Feet
05. Children’s Song #1
06. LA By Bike
07. Maybe Tomorrow
08. Spam-Boo-Limbo
09. July
10. Rose Pedals
11. Dolphins Don’t Dance
12. Punta Del Soul

Lee Ritenour - Rhythm Sessions
Lee Ritenour – Rhythm Sessions

Gitaris sexagenarian Lee Ritenour memiliki banyak dimensi musikal, tampak dari rekam jejaknya yang tak hanya dalam jazz aliran besar saja namun pula mencakup ranah funk, r&b, pop, rock, blues dan fusion. Selain itu Lee ialah musisi prolifik dengan lebih dari 40 rilis serta terlibat pada sekurangnya 3000 sesi sejak pertama kali tampil di usia 16 tahun.

Melanjutkan album fenomenal 6 String Theory (Concord, 2010) yang mendapuk gitaris-gitaris bintang lintas genre, kini sang ‘Captain Fingers’ mengajukan konsep “iringan” dalam rilis terbaru Rhythm Sessions. Seperti judulnya yang mengacu kepada rhythm section, album tersebut tampilkan para pemenang Lee Ritenour/Dave Grusin Rhythm Section Competition 2012 antara lain pianis Demetrius Nabors, Michael Feinberg (bas), serta kibordis asal Belanda Hans de Wild dan Selim Munir, drummer dari Turki. Bersama Lee, mereka suguhkan improvisasi berbasis funk atas trek penutup “Punta Del Soul” kepunyaan Dave Grusin.

Lee turut mengundang sederet musisi jazz kelas wahid untuk meriahkan Rhythm Sessions. Sebut saja Chick Corea yang bermain piano sangat melodik dalam “Children’s Song #1,” pula Stanley Clarke, George Duke dan Dave Weckl pada nomor pembuka “The Village” yang cukup groovy. Aksi kontrabasis prominen Christian McBride dapat dijumpai di komposisi EST “800 Streets By Feet” yang didukung pukulan drum rancak Wesley Ritenour. Tidak ketinggalan organis Larry Goldings, pemukul drum Vinnie Colaiutta sampai betotan bas signature Marcus Miller lewat goyangan funky “Fat Albert Rotunda.”

Di nomor lain, sang empunya album bersinar terang dengan jentik gitar memikat “Spam-Boo-Limbo” dan “Dolphins Don’t Dance,” nomor post-bop berkelir blues, swing dan bossa berpadu modus dorian. Dengarkan juga vokal Zamajobe pada gaya smooth jazz “Maybe Tomorrow” namun yang wajib disimak adalah balada 5/4 “River Man” gubahan Nick Drake dilantunkan oleh Kurt Elling – seolah lagu ini memang didedikasikan untuk Kurt.

Lewat album ini Lee Ritenour tampak merayakan bentang karir selama empat dekade serta kuatkan pentingnya lini rhythm section dalam berbagai interaksi musikal. Di samping itu, dirinya pula menyambung dialog inklusif antara pemain-pemain kawakan dengan talenta-talenta baru yang (akan) bersinar di masa depan.

Personil

Lee Ritenour: gitar

George Duke: Rhodes, moog synthesizer
Stanley Clarke: kontrabas
Dave Weckl: drum
Munyungo Jackson: perkusi
Ariel Mann: gitar, kibor, synthesizer
Kurt Elling: vokal
Dave Grusin: Rhodes, piano
Nathan East: bas
Will Kennedy: drum
Patrice Rushen: piano
Marcus Miller: bas
Oscar Seaton: drum
Melvin Lee Davis: bas
Deron Johnson: Rhodes
Rob Bacon: gitar
Christian McBride: kontrabas
Chick Corea: piano
Wesley Ritenour: drum
Larry Goldings: organ
Sony Emory: drum
Zamajobe: vokal
Tal Wilkenfeld: bas
Vinnie Colaiuta: drum
R.J. Benjamin: vokal
John Beasley: piano
Alan Pasqua: piano
Peter Erskine: drum
Dimitrious Nabors: piano
Hans de Wild: organ
Michael Fienberg: kontrabas
Selim Munir: drum

 

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker