Hujan belum reda sementara the stealth lounge mulai dipadati pengujung karena arena jazz di the Pilot Tavern sabtu sore dipenghujung bulan Juli menghadirkan salah satu pemain saxophone yang amat dihargai dunia jazz saat ini, Pat LaBarbera.
Komunitas jazz di Toronto mengenal Pat sebagai pemusik kondang, pakar dalam memainkan alat tiup tenor, alto dan soprano saxophone bahkan klarinet, ia juga seorang pendidik musik jazz yang berhasil.
Bersama quartet yang dipimpinnya, Pat membawa kehangatan sore di The Pilot dengan nada-nada yang dikreasikan melalui tenor sax dan klarinetnya. Disertai oleh Nancy Walker di belakang piano, Steve Wallace pada bass dan Robert sebagai drummer, membuat para pencinta jazz yang memadati lounge benar-benar enjoy abis dengan sajian mereka.
Gayanya memainkan tenor saxophone akan mengingatkan pada pola yang diterapkan oleh John Caltrone yang melibatkan emosi yang dalam dan bersentuhan dengan nilai-nilai spiritual, dipadu dengan kemampuanannya yang luas tentang teori-teori improvisasi bersama lirik-lirik yang menyentuh dunia imaginasi. Elvin Jones (jazz drummer pada era post-bop) pernah mengomentari bahwa: “Pat has tremendous musical ability beyond technical facility. He has great power of concentration to detail and is totally committed with body and soul.”
Yang asiknya lagi, sore ini Pat ditemani oleh Nancy Walker, pianis dan komposer wanita yang baru memenangkan: 2008 National Jazz Awards Keyboardist Of The Year Award dan the Montréal International Jazz Festival’s prestigious Grand Prix de Jazz. Nancy memukau seluruh penonton dengan jari-jari yang lincah bermain di atas piano. Penampilannya yang old fashion membuat pikiran saya menyentuh lagu yang pernah dipopularkan oleh Ella Jane Fitzgeral, I’m Old Fashioned ditulis Johnny Mercer ditahun 1942.
Berbicara soal Pat tidak hanya membicarakan sosok pemusik jazz handal tapi dibalik itu ia memiliki karisma sebagai seorang pendidik, perannya begitu besar dalam membangun sebuah generasi yang disebut Canadian Saxophonist. Sejak hidjrah dari New York ke Toronto ditahun 1974, Pat langsung menggeluti dunia pendidikan untuk membentuk pemain-pemain jazz lokal yang berbakat. Disamping kegiatannya di berbagai klub-klub setempat, ia melibatkan diri sebagai anggota pengajar di Humber College pada tahun 1976, kemudian York University ditahun 1985 dan setahun kemudian mengajar di University of Toronto. Dari sini Pat perlahan membangun bagian tertentu dari struktur tubuh Toronto Jazz melalui dunia edukasi. keseriusannya merangcang format keberadaan jazz di kota yang dicintai setelah New York hasilnya dapat dinikmati ketika berlangsungnya banyak festival mulai dari Nathan Philip Square Toronto sampai kepada belahan lain dari planet ini. Nama-nama yang sudah mengorbit kedunia International sebagai pemain jazz handal yang pernah disentuh oleh kepiawaiannya sebagian kecil tergabung dalam Richard Whiteman Quartet yang hadir di Toronto Downtown Jazz Festival 2008.
Pat juga secara pribadi pernah mengajar di the Banff SFA Jazz Workshop dan McMaster University, di Jamey Abersold summer jazz camps yang diadakan diberbagai kampus di Amerika dan Kanada, ia melibatkan diri sebagai instruktur.
Kariernya dipanggung pernah menemani Buddy Rich Big Band selama tujuh tahun sebelum menetapkan Toronto sebagai kediamannya. Kemudian bergabung dengan Elvin Jones Jazz Machine yang mengadakan banyak tour keberbagai tempat di Eropa, Jepang bahkan sampai kebagian selatan dari benua Amerika. Penampilan bersama superstars diantaranya: Chick Corea, McCoy Tyner, Ella Fitzgerald, Tony Bennett, Frank Sinatra, Dizzy Gillespie, dan banyak lagi.
Album baladanya berjudul Deep In A Dream yang digarap bersama Don Thompson, Neil Swainson dan saudaranya Joe LaBarbera menunjukan kemaestroan Pat, hasilnya membuahkan penghargaan tertinggi dalam ajang musik di Kanada. Juno Award 2000 menobatkannya sebagai yang terbaik dalam katagori Traditional Instrumental Jazz Album.
Kontribusi Arthur Sailendra dari Toronto
