Gilang Ramadhan adalah drummer yang dikenal dengan power yang bertenaga, menggawangi seperangkat peralat perkusif yang menjadi ‘model’ bagi banyak drummer, tak hanya jazz dalam scene musik Indonesia. Sabtu malam (08/05) kemarin bertempat di halaman parkir Universitas Padjadjaran Dipati Ukur Bandung, mengajak Tohpati ‘Bontot’ Ario Hutomo (guitar), Adi Darmawan (bass) dan Ivan Nestorman (vokal) suami Sahnaz Haque ini menghangatkan suasana Kampoeng Jazz 2010 selepas hujan deras yang mengguyur kota Bandung.
Formasi yang baru kali kedua ditampilkan dihadapan publik ini memang digagas oleh Gilang untuk membawakan musik-musik yang tumbuh digenerasinya yaitu fusion & progressive. Hal itu dibuktikan dengan lagu-lagu yang dibawakannya – total lima buah – diantaranya ‘Equinox’ dan ‘Exit’. Lagu penutup penampilannya setelah solo yang memukau penonton – yang sebagian besar adalah mahasiswa – merupakan karyanya yang termuat pula dalam album Java Jazz, supergrup Jazz dari Indonesia. Lagu lain ‘Song Bontot’, adalah karya yang karena belum ada judul sehingga Gilang melabeli lagu tersebut sekenanya.
Dua lagu lainnya adalah alunan vokal dari Ivan Nestorman yaitu “Mori Sambe” dan “Condo the Bird”. Sejatinya ini adalah komposisi dari kelompok Nera, tempat sang vokalis, bassis dan Gilang – bersama Krisna Prameswara dan Donny Suhendra – berkolaborasi. So, dalam penampilan mereka seolah ada dua kelompok yang bermain bersama. Gilang Ramadhan Trio dan (mini -red) Nera – formasi serupa pernah pula dimainkan di Makassar Jazz @ Fort Rotterdam 2009.
Saat dihubungi sebelum kembali ke Jakarta, Minggu (09/05) Gilang berujar, “Kampoeng Jazz Asyik. Dan layak untuk diteruskan. Untung hujan deras udah berhenti saat kami main. Sebaiknya acara seperti ini tak usah perfect. Biar bisa terus dikoreksi dan diperbaiki kualitasnya”.
