Java Jazz FestivalNews

Jonathan Butler membahana di CLEAR Java Jazz Festival 2014

So crowded! Seperti itu impresi semua orang ketika datang di hari kedua pagelaran CLEAR Java Jazz 2014  di JIExpo, Kemayoran (1/3). Hampir di setiap sudut venue banyak pengunjung yang mengantri artis favorit mereka. Dimulai dari anak-anak sampai lanjut usia merayakan malam minggu di Java Jazz. Semua panggung penuh dan sesak tidak terkecuali panggung A3 BNI.

Seorang gitaris kidal dan songwriter dari Athlone, Cape Town, Afrika Selatan, Jonathan Butler menghibur para pengunjung Java Jazz. Gitaris berumur 53 tahun tersebut berhasil membuat penonton terkagum-kagum dengan suara, skill bermain gitar dan aksi panggungnya. Pada gig kali ini Jonathan tidak sendiri, dia dikawal oleh bandnya dengan format bas, kibor dan drum. Lalu dia juga ditemani seorang saksofonis ternama, Michael Paulo. Michael pun berpenampilan spesial untuk Java Jazz kali ini karena dia mengenakan batik.  Ada beberapa nomor dari single dan album Jonathan yang  malam itu dipresentasikan dengan membahana, dua diantaranya adalah Going Home yang dirilis pada tahun 1987, Do You Love Me (1997) , dan “No Woman No Cry” milik Bob Marley.

Foto oleh Ari Kurniawati/WartaJazz
Foto oleh Ari Kurniawati/WartaJazz

Jonathan terkenal sebagai gitaris yang berjiwa romantis dan religius. Hal tersebut dia tunjukan pada album yang baru saja dirilis tahun 2013. Album tersebut berjudul  Merry Cristmas to You, penuh lagu-lagu yang bernuansa religi dan persembahannya untuk Tuhan. Ditambah lagi Jonathan adalah sosok yang sangat diidolakan banyak penggemar karena keakrabannya saat di panggung.

Penonton tidak ingin malam dengan Jonathan di Java Jazz berakhir terlalu cepat, karena dari setiap komposisi yang Jonathan persembahkan sangat berkesan. Seperti pada komposisi “Going Home” yang diawali dengan dentingan piano oleh Brian Simpson dan disambut oleh petikan gitar Jonathan. Kemudian suasana A3 BNI pun disulap menjadi beraroma smooth jazz. Penonton pun terbawa suasana syahdu. Kemudian hal yang paling mengejutkan lagi ketika Jonathan menyuguhkan komposisi “No Woman No Cry” dari Bob Marley.

Foto oleh Griven/WartaJazz
Foto oleh Griven/WartaJazz

Jonathan memulainya dengan hentakan gitar dan diikuti teknik scat yang sangat mirip dengan suara hentakan gitarnya. Suara gemuruh tepuk tangan tak habis berhenti untuk Jonathan dan bandnya malam itu. (WartaJazz/Sistiono Pambudi)

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker