News

Pameran ECM – A Cultural Archaeology di Haus der Kunst Munich, Jerman

ecm

Jika anda berkesempatan pergi ke Eropa khususnya ke kota Munich, Jerman – maka sempatkanlah mampir ke Haus der Kunst Munich karena Label legendaris ECM (Edition of Contemporary Music) mengadakan sebuah pameran dengan tema ECM – A Cultural Archaeology.

Pameran berlangsung dari 23 November 2012 hingga 10 Februari 2013 mendatang dan menyajikan materi visual, arsip, dan rekaman, menyatukan berbagai format, seperti suara, musik, fotografi, film, dan seluruh edisi khusus yang ada.

ECM didirikan oleh Manfred Eicher tahun 1969 di Munich dengan tujuan merekam, memproduksi dan mempublikasikan musik avant-garde. Saat ini ECM bisa dikatakan sebagai label paling prestisius di Eropa.

Ditampilkan pula karya instalasi dan milik seniman kontemporer, dengan penjelajahan gambar dan suara sehingga memberikan wawasan baru dan berbarengan dengan  pameran dengan karya ECM. Juga ada pertunjukan live musik dan konser, serta kerjasama eksklusif dengan artis, musisi, dan pembuat film akan melengkapi pameran.

***

Sebagai salah satu musisi pertama yang juga memanage  label di Eropa, ECM sangat fokus pada kualitas karya ketimbang mengikuti trend, dengan rekaman sebening kristal, bahkan menyusun sebuah standard baru yang mencakup detail, transparansi dan produksi rekaman.

Artis rekaman termasuk Paul Bley, Keith Jarrett, Chick Corea, dan Jan Garbarek – semua inovator dari jazz baru. Pada 1970-an, Eicher memperluas program perusahaan rekaman untuk menyertakan rekaman musik kontemporer dan berkolaborasi dengan seniman “minimal” awal seperti Steve Reich dan John Adams.

Untuk menandai peluncuran “Tabula Rasa” milik Arvo Pärt, pada tahun 1984 ECM New Series diluncurkan. Repertoar berkisar dari musik Perotin dan Machaut dengan komponis kontemporer seperti György Kurtág, Heinz Holliger, Valentin Silvestrov, Tigran Mansurian, Heiner Goebbels dan banyak lainnya. Eicher juga bekerja sama dengan pembuat film, seperti Jean-Luc Godard dan Theodoros Angelopolous, dan ECM telah merilis beberapa soundtrack. Meskipun pekerjaan awal label berakar pada gaya Amerika dan Eropa, mereka melampaui tradisi yang ada bahkan sekarang sangat transkultural. Pameran ini berfokus pada lanskap budaya yang luas di mana ECM telah mengerjakan hal ini sejak tahun 1969.

Mereka yang tampil antara lain  Tarkovsky Quartet, bersama  François Couturier, Anja Lechner, Jean-Louis Matinier, dan Jean-Marc Larché (23/11), Anouar Brahem Quartet bersama  Klaus Gesing, Björn Meyer dan Khaled Yassine (24/11), Enrico Rava Tribe Quintet bersama  Gianluca Petrella, Giovanni Guidi, Gabriele Evangelista dan Fabrizio Sferra (25/11), Meredith Monk dan Katie Geissinger (14/12), konser double bill Alexei Lubimov and Thomas and Patrick Demenga, with Lubimov playing Debussy, dan Demenga brothers playing music of Bach, Paganini, Barrière and Demenga (15/12).

Sementara pada bulan Januari bakal tampil Queen Ester Marrow bersama pianis Anthony Evans dan tiga penyanyi dari Harlem Gospel Singers (16/01), lalu Jim Black Trio (19/01), Dejan Terzic Quartet (26/01), Gabriela Monteiro (28/01) , Stefano Battaglia (31/01) dan di awal Februari ada jazz saxophonist legendaris Charles Llloyd dan pianis Jason Moran. 

***

Selain pameran, diluncurkan pula katalog pameran ECM yang banyak dipuji kritikus. Dibuat dalam edisi hard cover, memuat foto langka, draft, sampai album artwork serta esai oleh Diedrich Diederichsen, Okwui Enwezor, Kodwo Eshun, Renée Hijau, Markus Müller, Wolfgang SANDNER, dan Jürg Stenzl.

Buku ini juga berisi kronologi komprehensif dan diskografi dari label ECM, dan biografi seniman dan penulis, serta diskusi meja bundar yang luas dengan Manfred Eicher, Okwui Enwezor, Steve Lake, Karl Lippegaus, dan Markus Müller.

Buku dibawah penerbit Prestel Verlag, 2012 ini terdiri dari 304 halaman berukuran 23 x 27 cm memuat 111 gambar berwarna dan 127 gambar hitam putih, tersedia dalam edisi bahasa Inggris dan Jerman.

Informasi lebih lanjut mengenai pameran ini anda bisa mengunjungi situs  Haus der Kunst atau membuka website ECM.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker