News

Jazz Rasa “Indonesia” dari Sri Hanuraga Trio feat. Dira Sugandi

JJF2017 - Sri Hanuraga feat Dira Sugandi
JJF2017 – Sri Hanuraga feat Dira Sugandi

Musisi jazz muda, Sri Hanuraga, tahun ini berkesempatan membawakan karya-karyanya lagi di perhelatan Java Jazz Festival 2017. Setelah lulus dari program master Jazz Piano Performance di Conservatorium van Amsterdam (Belanda) dengan menyandang predikat summa cum laude (10 with distinction) di Eropa, ia juga beberapa kali tampil di Paris, Nice, Cannes, Monaco, Belgia, Hungaria, Jerman, dan Rumania.

Aga—sapaan akrabnya—membuka penampilan dengan memainkan lagu “Cublak-cublak Suweng”. Dikemas dengan aransemen yang berbeda, Aga bersama Kevin Yosua (bass) dan Elfa Zulham (drum) berhasil membawa penonton pada nuansa musik modern yang kental improvisasi. Kepiawaian jemari Aga memang tak dipungkiri dapat menciptakan komposisi-komposisi yang sulit ditebak. Hal tersebut terlihat dari lagu-lagu yang ia bawakan Jumat malam itu.

Sebelum memainkan lagu kedua, Aga juga memanggil Dira Sugandi untuk bergabung ke panggung. Mereka membawakan “Kampuang Nan Jauh di Mato”. Lagu yang berasal dari Sumatra Barat tersebut digubah menjadi komposisi yang sangat kompleks, tetapi tetap nyaman didengar. Belum lagi alunan suara Dira yang tajam-tetapi-merdu, membuat lagu seakan makin lengkap. Di sela-sela pergantian lagu, Aga pun sempat bercerita tentang album terbarunya:  Indonesia Volume 1. Berawal dari permintaan Goenawan Mohamad yang memintanya untuk tampil di Museumferfest Festival di Frankfurt (Jerman) sebagai delegasi musisi dari Indonesia. Lalu, Aga dan Dira pun merasa bahwa mereka harus melanjutkan kolaborasinya, bila perlu dibuat album khusus. “Kami diajak Goenawan Mohamad untuk membawakan lagu nasional dan lagu daerah, tapi dikemas modern. Dan karena mendapat sambutan baik, lalu berpikir, sayang kalau lagu-lagu ini hanya dimainkan di sini dan tidak direkam,” ungkap pianis yang berkemeja putih malam itu.

Inovasi dan berbagai ide brilian dalam bermusik, selalu Aga tunjukkan dalam setiap karyanya. Terbukti pada lagu “Bunga Jeumpa”, “Manuk Dadali”, “Bubuy Bulan”, dan “Rayuan Pulau Kelapa” yang ia bawakan di Brava Stage mampu membius penonton. Tak semua nomor dalam album Indonesia Volume 1 dimainkan. Namun, sejumlah lagu daerah seperti “Kicir-kicir”, “Sik Sik Sibatumanikam”, “Tanah Airku”, “Indonesia Pusaka”, dan “Bengawan Solo” dapat dinikmati para pendengar di CD album tersebut.

Permainannya selalu impresif, dan not-not yang ia munculkan bisa dibilang outstanding. Malam itu, Aga berhasil membawa lagu daerah dan lagu nasional menjadi sangat elegan. Selain itu, Sri Hanuraga Trio dan Dira Sugandi pun seakan ingin menunjukkan bahwa lagu daerah dan lagu nasional (masih) sangat bisa dinikmati oleh generasi masa kini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker