Perayaan International Jazz Day menjadi saat yang dinantikan oleh para musisi dan pecinta musik jazz. Di tahun ini, ada beberapa perayaan International Jazz Day di beberapa tempat di Jakarta. Balai Kota Jakarta menjadi salah satunya. Mendengar kabar bahwa ada perhelatan musik jazz di balai kota tentunya cukup asing di telinga. Benar saja, wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pun mengungkap bahwa ini menjadi hal baru yang ada di balai kota.
Beberapa musisi jazz ibu kota menyemarakkan International #JazzDayJakarta ini. Acara dimulai siang hari dan selesai tengah malam. Acara ini berlangsung selama dua hari. Acara terbuka untuk umum di hari pertama, Sabtu, 29 April 2018 dan tertutup hanya untuk tamu undangan di hari kedua, Minggu, 30 April 2018. Ada tiga panggung yang ada di acara ini. Para musisi pun tampil secara bergantian di tiga panggung tersebut. Beberapa musisi yang menyemarakkan acara ini, antara lain Robert Mr Electric & Matthew Sayersz, Agung Munthe, Abdul & The Coffee Theory, Dua Empat, Banda Naira, dan lain-lain.
Yang membuat acara jazz kali ini berbeda, yaitu dengan adanya grup musik Betawi yang memainkan lagu-lagu khas Betawi dan juga penampilan Gus Plus, band yang beranggotakan para Pegawai Negeri Sipil DKI Jakarta. Kali ini, Gus Plus menghadirkan kolaborasi yang cukup asyik bersama wakil gubernur, Sandiaga Uno. Bersama wakil gubernur, mereka menghadirkan lagu-lagu band zaman dulu dan juga zaman sekarang.
Jika diikuti alur acaranya, acara ini menghadirkan musik-musik instrumental yang lebih berenergi dengan beat lebih kencang di siang sampai petang. Seperti, musik-musik yang dimainkan oleh Robert Mr Electric & Matthew Sayersz, Agung Munthe, dan Abdul & The Coffee Theory. Ketika malam, rangkaian acara pun dipenuhi dengan deretan musik yang lebih lembut dari Dua Empat dan Banda Naira. Malam pun makin syahdu dengan kehadiran Asteriska yang menyanyikan beberapa karya terbarunya dengan diiringi oleh Dua Empat. Makin malam, Banda Naira pun makin membuat suasana makin manis. Lea Simanjuntak, sebagai vokalis menyanyikan beberapa lagu nasional yang diaransemen manis dan mampu mengundang para penonton untuk menyanyi bersama.
Keinginan pemerintah Jakarta sepertinya terlaksana, yaitu memberikan ruang terbuka untuk hiburan masyarakat. Terbukti dengan kehadiran masyarakat umum, bukan hanya pecinta musik jazz. Seperti yang disampaikan wakil gubernur di sela-sala sesi menyanyinya, ia berujar bahwa ingin menghadirkan ruang publik yang lebih untuk masyarakat Jakarta menikmati musik. Balai Kota Jakarta salah satunya. Semoga hal ini terus bisa terlaksana.
