News

Hampton Hawes

Hampton Hawes adalah pianis jazz, terlahir dengan nama Hampton Barnett Hawes Jr, 13 November 1928, di Los Angeles, California, AS, dan meninggal secara tidak terduga karena pendarahan otak pada 22 Mei 1977, di Los Angeles, diusianya yang ke-48 tahun. Ia dimakamkan di samping ayahnya Hampton Hawes Sr, yang meninggal lima bulan sebelumnya.

Hawes belajar secara otodidak, pada masa remajanya dia bermain dengan musisi jazz terkemuka di West Coast termasuk Dexter Gordon, Wardell Grey, Art Papper, Shorty Rogers, dan Teddy Edwards. Pekerjaan profesional keduanya pada usia 18 tahun, bermain selama delapan bulan dengan Howard McGhee Quintet di Hi De Ho Club, dalam grup yang termasuk Charlie Parker.

Pada akhir 1947, reputasi Hawes mengarah ke pekerjaan rekaman studio awal dengan George L. “Happy” Johnson, Teddy Edwards, Sonny Criss, dan Shorty Rogers. Dari tahun 1948 hingga 1952, ia direkam secara live di beberapa klub jazz area Los Angeles termasuk The Haig, The Lighthouse, dan The Surf Club. Pada Desember 1952, dia telah merekam delapan lagu dengan namanya sendiri untuk Prestige Records dengan kuartet yang menampilkan Larry Bunker pada vibraphone.

Setelah bertugas di Angkatan Darat AS di Jepang dari tahun 1952 hingga 1954, Hawes membentuk trionya sendiri, dengan bassis Red Michell dan drummer Chuck Thompson. Sesi trio rekaman yang dibuat oleh grup ini pada tahun 1955 di Contemporary Records dianggap sebagai beberapa rekaman terbaik yang keluar dari Pantai Barat pada saat itu. Tahun berikutnya Hawes menambahkan gitaris Jim Hall untuk, “All Night Sessions”. Ini adalah tiga rekaman yang dibuat selama sesi rekaman semalam tanpa henti.

Hawes sempat dipenjara karena penggunaan narkoba dan pada tahun 1963, dan Presiden Kennedy memberikan Pengampunan Eksekutif kepada Hawes. Setelah dibebaskan dari penjara, ia kembali bermain dan merekam. Selama tur di tahun 1967-1968, ia terkejut menemukan bahwa ia telah menjadi legenda.

“Raise Up Off Me”, otobiografi Hawes yang ditulisnya dengan Don Asher dan diterbitkan pada tahun 1974 memenangkan ASCAP Deems-Taylor Award untuk penulisan musik pada tahun 1975. Kritikus Gary Giddins, yang menulis pengantar buku “salah satu memoar paling mengaharukan yang pernah ditulis oleh seorang musisi, dan tulisan jazz klasik”.

Pada tahun 1970-an, ia bereksperimen dengan musik elektronik (Fender-Rhodes membuat instrumen khusus untuknya) meski akhirnya dia kembali bermain piano klasik.

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker