Review

ERIC VAN DER WESTEN’S QUADRANT – DIEPKLOFF

Eric van der Westen's
Eric van der Westen's

ERIC VAN DER WESTEN’S QUADRANT
DIEPKLOFF

Track List :
1. Uvoyo
2. Mkaya
3. Miss Mashigo
4. Siu
5. Pashasha
6. One of those days
7. Voila
8. Uhambo
9. Diepkloff
10. Usizi
Total time : 70.04 menit

Musisi yang satu ini sepertinya benar-benar menghayati bahwa “Tidak ada yang lebih universal daripada Music”, demikian ditulisnya disitus mereka, dan ditegaskannya sewaktu Warta Jazz mewawancarai kelompoknya Paul van Kemenade Jazz Quintet di sela-sela tour mereka di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Kali ini masih dengan personil Quintet yang sama, Eric hadir dengan kelompok yang dipimpinnya yaitu ERIC VAN DER WESTEN’S QUADRANT. Sehingga kelompok ini digawangi oleh dari Eric van der Westen (contrabas), Paul van Kemenade (saxophone), Jeroen van Vliet (piano), Hans Sparla (trombone), dan Pieter Bast (percussion), plus Erwin Vann (Sopranosax dan Tenorsax).

Dibawah produksi HLM Records, album ini terasa sekali nuansa ‘universal’nya. Hal itu terlihat jelas di lagu UVUYO (Song of Light) yang ingin menggambarkan suasana kebahagiaan di Xhosa, sebuah bahasa yang sering dipergunakan di Afrika Selatan. Begitu pula dengan MKAYA (Zimbabwe) – diambil dari sebuah kata di Swaziland – yang melukiskan keadaan dimana seorang Musisi yang selalu bepergian, tapi selalu rindu akan rumahnya, disusul MISS MASHIGO.

SIU (The Waiting) yang diambil dari bahasa China, dan PASHASA yang terinspirasi dari ucapan seorang musisi di Madagascar adalah sekian oleh-oleh perjalanan Eric ke berbagai tempat tersebut. Dibuka dengan permainan Saxophone dari Erwin dan kolaborasi cantik dengan seluruh pemain, yang kemudian dilanjutkan Hans Sparla dengan tiupan Trombone-nya.

Selanjutnya ONE OF THOSE DAYS, adalah bercerita tentang suasana hati Eric, disuatu ketika tatkala hujan turun di Belanda. Begitu pula halnya VOILA, UHAMBO (I travel) yang merupakan kisah perjalanannya.

DIEFKLOOF yang dipilih sebagai judul album ini, memiliki sebuah kenangan yang sangat berarti bagi Eric, karena inilah kali pertamanya mengunjungi Afrika Selatan bersama Kenny Wheeler dan Jasper Van’t Hof. Lagu ini bertutur tentang sebuah kontradiksi diantara orang yang saling berkasih sayang dengan orang yang suka melakukan kejahatan, mengkonsumsi obat. Lagu ini didedikasikan untuk Sello dan Sophie Pesa.

Akhirnya album ini ditutup dengan sebuah aransemen lembut USIZI (Ballad in Blue). Sebuah tragedi bagi mereka yang tidak mendapatkan cinta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker