Review

WILLEM BREUKER KOLLEKTIEF & DENISE JANNAH – THIRST!

Album ini, pertama kalinya muncul sebagai upaya Breuker yang WILLEM BREUKER KOLLEKTIEF & DENISE JANNAH - THIRSTterinspirasi akan beberapa komposer, sastrawan dan seniman ternama pada abad 20 kemarin. Mereka antara lain adalah Bela Bartok, Ornette Coleman, Ruud Ros, Willy Rex dan Maurice Ravel yang sekaligus sebagian menampilkan kerya-karye mereka itu. Keduanya adalah sebagai bagian dari trilogi. Album ini adalah hasil yang kedua dari rencana album triloginya yang pada bagian pertama diberi judul “Hunger”, yang kabarnya sebagai penanda perayaan ulang tahun kelompok Willem Breuker Kollektief yang ke-25. Dengan tambahan tamu spesial seorang penyanyi jazz yang berasal dari Suriname, Danise Jannah. Dilihat dari nama kelompok ini, Willem Breuker Kollektief band barangkali berangkat dari sebuah gagasan dan ide bersama untuk membangun sebuah ruang untuk menyatakan ekspresinya secara gotong royong / kolektif antara masing-masing individu di dalamnya.

 

Khususnya dalam album ini mereka mencoba untuk membaca ulang komposisi musik klasik modern, ‘Lonely Woman-nya’ Ornette Coleman dan beberapa komposisi milik Willem Breuker sendiri tentunya dengan pendekatan dan aransemen (hal yang terakhir ini justru yang cukup menonjol) baru. Saya tidak dapat bertaruh apakah karya ini juga ditampilkan bersamaan dengan olah tari dan teater seperti yang yang biasa mereka lakukan.

Pemunculan bahasa-bahasa musik yang tampak riang gembira dan sedih dari masing-masing komposisi terlihat masih menonjol, misalnya “Thirst 2” dengan “Thirst 3” dimainkan dalam kondisi emosional yang berlawanan dan “Thirst 1” berada di tengah-tengahnya jikalau secara kasar diberi skema dan peralihan ini cukup memikat. Atau dalam “Lonely Woman” penampilan Jannah menjadi begitu dramatis ketika didukung oleh harmonisasi kelompok ini. Kolektif improvisasi tidak hanya muncul ketika free jazz mengemuka pada dekade 60’an, namun corak ini sudah dikenal sejak awal jazz itu sendiri lahir. Satu hal yang lazim dilakukan oleh musisi atau pun kelompok free jazz salah satunya ditandai dengan adanya overblowing atau dengan struktur lagunya juga di-improve-kan telah menambah satu kekayaan dalam bermusik bagi para musisi jazz yang ada setelah era free jazz. Pelepasan katup “libido” untuk berimprovisasinya dapat meledak-ledak. Dalam satu moment mereka dengan tertib memainkan corak ritmik swing dan kekompakan dalam membentuk alur melodinya masih mudah dicerna namun dalam moment berikutnya masing-masing menjadi liar kemudian kembali normal lagi. Selain itu corak ritmik yang kadang kala terdengar juga pengaruh dari tradisi musik rakyat dari Eropa Timur maupun kaum gipsy. Adaptasi dari khasanah kekayaan harmonisasi musik klasik modern juga ditampilkan di sini terdengar dari “I heard as if I had no ear”.

Sesuatu yang menarik di sini adalah suasana yang tegang dan gembira suatu saat bisa terjadi secara bersamaan. Ada saatnya satu bagian dari kelompok itu menampilkan kolektif improvisasi dengan serempak dan harmonis namun juga di seksi yang lain sedang mencurahkan emosi mereka melakukannya seolah-olah dengan acak. Barangkali pada titik ini teks dan musik dapat menyatu membentuk sebuah kondisi yang saling mendukung dan saling mempertegas ekspresi mereka. Dua lagu berbahasa Belanda itu kalau kita tidak tahu maksudnya, ya.. nikmati saja. Album ini ditutup dengan sebuah komposisi yang indah dari Ravel dan dimainkan mereka dengan penghayatan yang cukup bagus.

WILLEM BREUKER KOLLEKTIEF & DENISE JANNAH – THIRST!
(BVHAAST CD 0300)

Komposisi:

1. Thirst 2 14:00
2. Thirst 3 5:16
3. Bagatell Op.6 no. X 2:41
4. Lonely Woman 2:20
5. Lonely Woman 5:09
6. I Heard as if I had no ear 9:15
7. How Can I Start Again 4:30
8. Crazy Tonight 4:01
9. Thirst 1 7:15
10. Telkens Weer 7:21
11. Als een wilde orchidee 4:10
12. Pavane pour une Infante defunte 5:30

Musisi :
Willem Breuker : soprano & tenor sax
Hermine Deurloo : alto sax & harmonica (kecuali no:12)
Peter Barkema : alto sax (no : 12)
Alex Coke : tenor sax & flute
Boy Raaymakers : trumpet
Andy Altenfelder : trumpet
Nico Nijholt : trombone & vokal
Bernard Hunnekink : trombone & tuba
Lorre Lynn Trytten : viola & violin
Henk De Jonge : piano
Arjen Gorter : bass
Rob Verdurmen : drum
Denise Jannah : vokal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker